Mengembangkan Ekosistem Komunitas Sumber Terbuka Timor Leste

Dili, Untuk lebih memperluas ekosistem komunitas pengguna open source di Timor Leste, komunitas ICT-TL mengadakan diskusi mengenai membentuk ekosistem komunitas open source yang dinamis dan ideal, serta lokakarya mengenai pengembangan BlankOn yang bertujuan untuk memperluas ekosistem dan membentuk kemandirian dalam penggunaan perangkat lunak bebas dan terbukan.

Bertempat di Fongtil Office NGO Forum, diskusi ini diikuti oleh tak kurang dari 20 peserta yang terdiri dari beberapa kalangan mahasiswa dan penggiat open source di Timor Leste. Hasil dari diskusi yang juga dihadiri oleh tim pengembang BlankOn Akhmat Safrudin dan perwakilan Yayasan AirPutih akhirnya disepakati untuk membentuk sebuah wadah organisasi penggerak open source timor leste yang diberi nama TOSC (Timor Leste Open Source Community) untuk lebih memaksimalkan kegiatan sosialisasi penggunaan serta pengembangan perangkat lunak kode sumber di negeri Timor Lorosa’e ini. “Harapan dari tebentuknya TOSC ini adalah bisa memberikan semangat baru bagi penggiat dan pengguna Open Source kepada kami dalam memperjuangkan FOSS di Timor Leste, kami juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari para penggiat Open Source Indonesia khususnya Tim BlankOn Linux dan Yayasan AirPutih untuk turut menyaksikan dan menjadi saksi atas terbentuknya organisasi ini, harapan saya semoga teman-teman di Indonesia tetap bisa membimbing kami”, Ungkap Eligio M. Do Rego yang juga terpilih menjadi ketua TOSC untuk yang pertama kalinya.

Karena waktu yang tidak mencukupi dalam lokakarya pengembangan BlankOn Akhmat Safrudin sebagai pemateri dari BlankOn Linux tidak secara gamblang memaparkan bagaimana proses pengembangan BlankOn Linux hingga terbentuk sebuah distribusi Linux, namun beliau hanya memaparkan dan memberikan gambaran bagaimana konsep dan kerja sebuah komunitas yang mampu untuk membuat produk yang berkualitas sehingga bisa bermanfaat untuk komunitasnya dan masyarakat yang lebih luas.(SA)