Seiring
dengan perkembangan Teknologi, pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) saat ini merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh
setiap orang, dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. Tidak hanya siswa yang
harus menguasai TIK, tenaga pengajar (guru) juga harus mampu dan matang dalam
menguasai TIK, sehingga mampu mengimplementasikan pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran di sekolah. TIK sebagai alat bantu dalam proses belajar-mengajar
memungkinkan interaksi antara guru dan murid yang lebih interaktif,
visualisasi pembelajaran menjadikan proses belajar siswa lebih mudah, dan
dengan TIK distribusi buku elektronik menjadi lebih murah dan terjangkau oleh
siswa.
AirPutih bekerjasama dengan tim Pengembang BlankOn dan didukung oleh UNESCO membuat perangkat lunak untuk alat bantu dalam proses pembelajaran, selain perangkat lunak, juga disediakan modul tutorial penggunaan perangkat lunak Open Source untuk pendidikan yang sudah dibungkus dalam sebuah distribusi Linux BlankOn Pendidikan.
Tim AirPutih akan mendistribusikan BlankOn Pendidikan dan melakukan training selama 20 hari di dua sekolah, SD Farol dan National Directorate for Recurrent Education (NDRE). Tim pengembang BlankOn Linux mengembangkan perangkat lunak yang dibutuhkan yang diwujudkan dalam distribusi Linux BlankOn Pendidikan, atau dalam bahasa Tetun BlankOn Edukasaun.
Pengembangan BlankOn untuk Pendidikan sudah dimulai sejak Oktober 2011, adapun implementasi di Timor Leste akan dilakukan tanggal 28 November 2011 sampai tanggal 20 Desember 2011. Untuk kebutuhan TIK Pendidikan, AirPutih dan BlankOn Linux menggunakan perangkat lunak Open Source, yang lisensinya mengijinkan orang untuk memodifikasi dan menyebarkannya kembali, sehingga semangat gotong royong dalam TIK bisa terwujud, dan kemandirian TIK bisa tercapai.
Author : Humas
Editor : Humas
Categories : berita
Tags : berita